Desa Krocok merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah mencapai 5,74 km² atau setara dengan ±632,23 hektare, desa ini menyumbang sekitar 4,44% dari total luas Kecamatan Japah. Letaknya yang terpencil, berjarak 10 km dari pusat Kecamatan Japah dan 21 km dari pusat Kabupaten Blora, serta berada di tengah kawasan hutan, menjadikan Desa Krocok sebagai salah satu desa yang tergolong desa tertinggal.

Secara topografi dan pemanfaatan lahan, wilayah Desa Krocok terbagi ke dalam beberapa kategori penggunaan lahan sebagai berikut:

• Sawah tadah hujan: ±197,54 Ha

• Tegalan atau lahan kering: ±318,19 Ha

• Permukiman penduduk: ±74,63 Ha

• Tanah hutan negara: ±20 Ha

• Lapangan sepak bola: ±0,13 Ha

• Tanah kas desa: ±21,15 Ha

• Tanah untuk kantor desa dan balai desa: ±0,59 Ha

Sejarah dan Asal-Usul Nama Desa

Menurut penuturan warga setempat, pada tahun 1961 Desa Krocok hanya dihuni oleh sekitar 20 rumah penduduk asli. Seiring waktu, desa ini didominasi oleh penduduk perantauan asal Solo, yang menetap dan berkembang menjadi komunitas yang khas. Sebagian besar rumah di desa ini berbentuk limasan campur, atau dalam istilah lokal dikenal dengan rumah Jawa jenis sinom, yang menunjukkan adanya warisan budaya arsitektur khas Jawa.

Awalnya, desa ini dikenal dengan nama Jambirejo. Namun, sebuah kisah unik melatarbelakangi perubahan nama menjadi Krocok. Konon, dalam sebuah pertemuan antar dukuh di Kecamatan Japah, perwakilan dari Dukuh Jambirejo tertidur saat berlangsungnya acara. Saat itu Bupati menegurnya dengan berkata, “Dikrocok aja telinganya, biar dengar kalau dipanggil.” Mendengar teguran itu, perwakilan dukuh tersebut langsung menyahut, “Ya... ada Pak, krocok aja.” Ungkapan spontan ini kemudian menjadi bahan lelucon, namun seiring waktu, justru nama “Krocok” mulai melekat dan menggantikan nama lama “Jambirejo”. Hingga saat ini, desa tersebut dikenal dengan nama Desa Krocok.

Berikut Ini Perjalanan Para kades Yang Pernah Menjabat di Desa Krocok.